Menjelang Ramadan, menjadi reseller makanan kekinian menjadi salah satu peluang usaha di bulan puasa ini. Banyak sekali produk makanan kekinian yang bisa ditawarkan, mulai dari makanan frozen food hingga beraneka kue kering yang dikemas dalam bentuk hampers.
Photo by Brian Chan on Unsplash |
Memulai Usaha Reseller Makanan Kekinian
Untuk memulai usaha reseller makanan, tentu ada beberapa hal yang pelru diperhatikan. Jangan terburu-buru saat memulai usaha. Memanfaatkan momen memang penting, namun tanpa persiapan yang matang usaha yang mulai dibangun bisa saja gagal. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus dipersiapakan sebelum mulai usaha.
1. Lakukan Riset Pasar
Riset pasar adaah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui produk apa yang sedang diminati dan disukai oleh para calon konsumen. Cara paling cepat adalah dengan melihat pola konsumsi orang-orang di sekitar kita. Makanan apa sih yang saat ini diminati oleh anak sekolah? Ibu-ibu biasanya stok makanan apa ya? Atau bocah-bocah di sekeliling kita lagi suka jajan apa sih?
Kejelian kita dalam melihat pola konsumsi, akan membantu kita dalam menentukan usaha makanan seperti apa yang paling cocok untuk digeluti. Karena tidak semua makanan hits bisa kita jalani dengan sukses karena ada perbedaan sosial dan budaya masyarakat.
2. Pahami Kebutuhan Awal
Setiap jenis usaha, pasti memiliki kebutuhan yang berbeda. Misalkan usaha snack membutuhkan rak serta etalase display, sementara usaha frozen food membutuhkan freezer yang sesuai. Begitu juga dengan es krim.
Mengetahui kebutuhan awal sangat penting agar modal awal yang diperlukan tidak melebihi dana atau budget yang kamu miliki. Namanya usaha pasti membutuhkan modal kan. Nah, tinggal sesuaikan keinginan dan modal yang ada.
3. Memahami Bisnis Reseller
Sebelum memulai usaha reseller makanan kekinian, sebaiknya pahami dulu apa itu bisnis reseller. Saat ini, sistem bisnis dengan dropship dan reseller adalah sistem bisnis yang populer dan banyak diminati. Terlebih lagi sejak maraknya jualan online melalui berbagai macam platform marketplace.
Reseller dan platform adalah 2 hal yang berbeda. Sistem reseller mengharuskan kita menyetok barang, Jadi sama seperti berdagang pada umumnya. Kita membeli barang kepada distributor, menyetoknya lalu menjual kepada konsumen. Jika berdagang dengan sistem reseller, kita juga harus menyediakan tempat untuk menyetok barang.
Sedangkan pada sistem dropship, kita tidak perlu melakukan pembelian dan menyetok barang. Pada sistem dropship, kita mempromosikan barang dan mencari calon konsumen. Jika ada yang berminat, kita melakukan pembelian ke distributor. Nanti distributor yang akan langsung mengirimkan barang kepada konsumen.
Photo by Peter Bond on Unsplash |
Terlihat perbedaannya kan? Perbedaan paling besar adalah dari stok barang. Reseller mengharuskan kita menyetok barang sedangkan pada sistem dropship tidak perlu. Namun kelemahannya adalah jika menggunakan sistem dropship kita terkadang tidak tahu kualitas produk yang dikirimkan. Jika barang berasal dari distributor besar dan sudah terjamin kualitasnya, tentu kita tidak perlu khawatir. Lain cerita jika kita belum mengenal kualitas distributornya.
4. Mengenal Distributor, Wajib Hukumnya
Dalam menjalankan bisnis reseller makanan, kita akan selalu berhubungan dengan distributor. Distributorlah yang akan menyalurkan barang, memperkenalkan produk baru bahkan memberikan pelatihan bisanis bagi para resellernya. Untuk itulah kita harus mengenal baik distributor yang akan menjadi mitra kita.
Panduan pertama yang akan membantu kita dalam menemukan reseller adalah bisnis apa yang akan kita jalani? Misalkan ingin menjadi reseller makanan kekinian, makanan apa yang akan kamu jual? Karena banyak sekali variasi makanan kekinian yang sedang digemari dan disukai banyak orang. Jadi fokus dulu ke beberapa produk.
Setelah menentukan produknya, kita bisa melakukan pencarian distributor. Bisa dimulai dengan bertanya kepada teman, saudara atau kenalan yang telah lebih dulu melakukan bisnis yang sama, bisa dengan mendatangi langsung distributornya hingga mencari distributor melalui bantuan internet.
Untuk bisnis makanan, perhatikan kualitas produk yang akan dijual. Kita harus mengecek legalitas produk seperti sudah memiliki izin edar, memiliki sertifikasi halal dari MUI (untuk konsumen muslim) serta kualitas bahan yang digunakan.
Setelah menemukan calon distributor, pelajari kesepakatan kerjasama karena setiap distributor memiliki kesepakatan yang berbeda. Ada yang sebatas melakukan pembelian barang, ada juga yang melakukan pembinaan kepada para reseller. Jadi, cermat memilih ya..
Peluang Usaha Makanan Kekinian
Ada banyak sekali makanan kekinian yang bisa dijadikan peluang untuk menambah cuan. Dari mulai makanan ringan seperti aneka kripik hingga aneka frozen food.
Frozen Food
Beraneka ragam frozen food memang ga ada matinya. Makanan satu ini memang memiliki banyak peminat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tidak heran, menjadi reseller forzen food bisa menjadi salah satu peluang mendatangkan cuan.
Basreng
Seblak dan Aci
Keripik
Siapa sih yang bisa menolak serunya makan keripik? Keripik ini jenis camilan yang bisa menemani di saat apapun. Lagi kerja, nonton drama, lagi ngumpul, semuanya cocok ditemani keripik. Karena itulah peluang usaha keripik ini masih sangat luas.
Ada berbagai jenis keripik yang bisa dijual. Seperti keripik singkong, keripik talas, keripik kentang, keriik pisang, aneka keripik pedas dan sebagainya.
Posting Komentar
Posting Komentar