Hai Tems. Tahukah kamu bahwa memiliki pengetahuan tentang financial planning sederhana adalah hal yang harus dimiliki semua orang? Ga hanya kalangan sultan saja yang harus paham financial planning. Namun, orang-orang biasa seperti kita pun harus paham financial planning loh.
Memahami Financial Planning Sederhana
Financial planning. Masih banyak dari kita yang beranggapan bahwa pengetahuan ini bersifat eksklusif untuk kalangan tertentu saja. Mereka yang sudah kaya raya dan banyak uang. Padahal, ilmu tentang pengaturan keuangan harus dipahami oleh semua orang. Bukankah kita hidup menggunakan uang setiap harinya? Menerima gaji atau upah, bayar tagihan, jajan seblak, semuanya butuh uang.
Tems, apakah kamu sadar bahwa dari kecil kita sering diberi tahu untuk bekerja dan cari uang yang banyak. Kita tahu untuk mendapatkan uang kita perlu bekerja keras bahkan memiliki beberapa pekerjaan sekaligus demi agar bisa hidup dengan layak sesuai standar masing-masing. Namun, kita tidak pernah belajar apa yang kita lakukan dengan uang tersebut setelah berhasil mengumpulkannya. Kita tidak pernah diberi tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga harta tersebut. Sehingga banyak yang gagal mengatur keuangannya padahal memiliki gaji yang besar.
Kita harus bekerja keras bertahun-tahun untuk mengumpulkan uang. Namun, hanya butuh sekejap mata untuk jatuh miskin dan kehilangan semua harta kita
Ilmu untuk mengatur keuangan inilah yang disebut dengan istilah financial planning. Financial planning membantu kita dalam mengatur keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan finansial kita. Misalkan ingin beli rumah, tabungan pendidikan anak, menabung untuk biaya haji dan umrah, dan sebagainya. Semua butuh uang kan? Dan untuk mencapai semua hal tersebut, kita butuh perencanaan biar ga nyasar.
Pahami Kondisi Keuangan
Untuk memulai sebuah perencanaan, maka kita harus tahu dulu keadaan kita saat ini. Gimana sih kondisi keuangan kamu sekarang? Apakah gaji hanya cukup untuk biaya hidup setiap bulannya, gajimu besar tapi ga bisa nabung atau gaji masih kecil? Memahami kondisi keuangan ini bersifat pribadi ya, karena setiap orang punya kondisi yang berbeda.
Jika ternyata pengeluaran kita lebih besar dibanding pemasukan, maka harus dicari tahu penyebabnya. Apakah memang pendapatan yang dimiliki belum menutupi biaya hidup atau kita yang boros dalam membelanjakan uang.
Jika ternyata memang pendapatan yang belum mencukupi, maka sebaiknya kamu mulai merencanakan untuk mencari penghasilan tambahan. Namun, jika masalahnya adalah boros, maka kamu harus mulai mencari tahu dimana sumber borosnya. Kamu bisa mencatat semua pengeluaran dalam sebulan untuk mengetahuinya
Tentukan Tujuan Keuanganmu
Setelah mengetahui kondisi keuangan, maka kita bisa membuat rencana dan menentukan tujuan keuangan. Apa tujuan keuangan yang ingin kamu capai? Nabung buat biaya nikahkah, ingin nyicil rumah, beli mobil, nabung buat umroh dan segala macamnya. Tentukan berapa budget serta target pencapaiannya, kapan kamu ingin rencana-rencana tersebut tercapai.
Dengan mengetahui tujuan, kamu bisa menghitung besaran dana yang harus ditabung tiap bulannya. Dana ini kamu sisihkan di awal bulan ya, saat menerima gaji. Jangan berprinsip menabung apa yang tersisa, namun apa yang tersisa setelah membayar semua kewajiban dan tagihan serta menabung itulah dana yang kamu gunakan untuk keperluan sehari-hari hingga gajian selanjutnya.
Agar tabungan khusus tadi tidak terpakai, kamu bisa simpan dalam bentuk emas atau deposito. Jika uangnya akan dipakai dalam jangka waktu dekat seperti 1 atau dua tahun lagi, maka sebaiknya pilih deposito. Emas akan lebih baik digunakan jika uangnya disimpan dalam waktu lama seperti 5 hingga 10 tahun.
Atur Utang Biar Nyaman
Foto: pexels.com |
Apakah kamu memiliki utang? Jika iya, maka kamu harus fokus untuk menyelesaikan utang. Jangan pake cara gali lubang tutup lubang, karena utang kamu ga bakalan selesai kalau gitu. Tunda dulu kesenanganmu agar hutang bisa segera lunas.
Begitu juga jika kamu pengguna kartu kredit atau sering memanfaatkan kemudahan paylater. Lunasi semua tagihan kartu kredit dan paylatermu tepat waktu ya. Jangan bayar minimum payment untuk kartu kredit, tapi bayar lunas tagihannya. Pembayaran minimum payment hanya akan membuat tagihanmu makin membesar karena kamu juga harus membayar bunga pinjamannya.
Dalam ilmu financial planning, besar hutang ga boleh lebih dari 30% pendapatan agar kamu tetap bisa hidup dengan nyaman dan tenang. Makanya, jangan bermudah-mudah untuk berhutang. Sebelum berhutang, pikirkan dulu apakah kamu mampu membayar hutangnya atau cicilan hutangnya setiap bulan. Hutang yang dikelola dengan tepat bisa membantu kita, namun salah mengatur hutang bisa bikin berabe.
Dana Darurat yang Wajib Ada
Dana darurat berguna untuk membantu saat kita dalam keadaan darurat. Misalkan saat dipecat dari pekerjaan. Dana darurat bisa membantu untuk bertahan hidup sampai kita mendapatkan pekerjaan. Atau bisa juga nih, melindungi kamu saat hal buruk terjadi seperti laptop rusak parah dan harus beli baru. Harga laptop yang lumayan pasti bikin kita pusing nih nyari duit buat belinya. Kalau kamu punya dana darurat, kamu bisa beli laptop baru tanpa bingung nyari-nyari pinjaman.
Dana darurat ini disimpan secukupnya ya. Ga usah kebanyakan juga. Untuk besaran dana darurat, ada banyak pendapat dari para financial planner. Ada yang menyarankan 6x pengeluaran bulanan hingga 12x pengeluaran bulanan. Pilih mana yang paling sesuai untukmu ya.
O iya, jika dana daruratmu udah kepake, berarti dikumpulkan lagi dananya ya. Jangan dibiarkan kosong.
Asuransi untuk Proteksi Diri
Asuransi merupakan komponen penting dalam financial planning yang berguna untuk melindungi kamu. Dengan adanya asuransi, kita memindahkan resiko yang akan dihadapi kepada pihak ketiga.
Contohnya saat sakit. Tidak dipungkiri bahwa biaya pengobatan adalah salah satu hal yang membutuhkan dana yang besar. Terlebih lagi jika sakit parah. Semua tabungan dan aset bisa terkuras untuk membiayai pengobatan. Nah, di sinilah pentingnya asuransi. Jika kita memiliki asuransi, maka saat sakit kita hanya perlu melakukan klaim biaya pengobatan kepada pihak asuransi. Jadi, ga perlu bingung lagi memikirkan biaya pengobatan karena sudah ada pihak yang menanggungnya.
Kita bisa kok memanfaatkan asuransi kesehatan milik pemerintah yaitu BPJS. Biaya iuran bulanannya juga tidak terlalu berat. Jika kamu ingin menggunakan asuransi swasta, maka harus teliti saat membaca polis ya. Perhatikan apa saja hal yang ditanggung oleh asuransi serta jenis penyakitnya. Jika ragu, kamu bisa tanya agen asuransinya
Investasi dengan Uang Dingin
Foto: pexels.com |
Sebelum memulai investasi, pastikan kamu sudah memiliki dana darurat dan asuransi. Hutang juga dalam kondisi yang aman. Jangan langsung loncat ke investasi jika pengaturan keuanganmu masih buruk.
Apapun jenis investasinya, kamu wajib belajar dan paham dulu tentang investasi tersebut. Bagaimana cara kerjanya, besaran return-nya, apa saja resikonya dan segala hal yang berkaitan dengan investasi tersebut. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming cepat kaya atau uangmua bisa berbunga besar dalam semalam.
Jika sudah memahami cara kerja dan resikonya, maka siapkan dana untuk investasinya. Ingat, kamu hanya boleh menggunakan uang dingin. Uang dingin adalah uang nganggur yang memang tidak akan dipergunakan dalam waktu dekat. Memang ga bakal diapa-apain uangnya. Dan jika ternyata saat investasi kamu rugi dan uangnya hilang, hidupmu ga akan jadi berantakan.
Investasi itu ga cuma saham dan kripto aja kok, tapi ada banyak jenisnya. Mulai dari properti, investasi di usaha temen, deposito, reksadana, dan banyak lainnya. Makanya kamu harus belajar agar bisa menemukan investasi yang paling cocok untuk mencapai tujuan keuanganmu.
Memahami financial planning ga rumit kan? Yuk mulai tingkatkan literasi keuangan kita. Agar kita bisa mengelola uang dengan lebih baik serta terhindar dari investasi bodong dan bisa hidup dengan nyaman.
Setuju banget. Sebelum ikutan invest pastikan dana bulanan dan hutang aman ya. Aku pun belum berani terjun ke saham
BalasHapusBener mba.. jangan sampe kita invest tapi males bayar utang
HapusPrinsip financial planning tuh harus mau belajar dan mencoba ya kak, kalau cuma tau teorinya nggak praktek ya sama aja wkkk
BalasHapusBener mba. Harus tau dasarnya dulu, habis itu baru praktek dan belajar sambil jalan. Kalo ga praktek ya ga bisa-bisa kita
HapusIya banget sih, kayaknya di masyarakat awam kalimat financial planning masih terasa asing, padahal simpel dan ga ribet asal tahu konsepnya ya.
BalasHapus