Hai Tems. Ada yang pernah mengalami anemia? Anemia ini sering disebut sebagai kurang darah. What?? Jadi darahnya berkurang gitu? Bukan gitu juga. Tapi anemia itu adalah kondisi dimana kadar hemoglobin kita lebih rendah daripada yang semestinya. Akibatnya kita sering merasa lelah dan capek.
Lelah dan capek ini akibat dari kurangnya zat gizi serta oksigen yang diantarkan ke otak dan otot. Jadi Tems, di dalam tubuh kita sel darah merah ini bertugas untuk mengirimkan zat gizi serta oksigen ke otak dan otot. Jika sel darah merahnya berkurang, otomatis zat gizi dan oksigen yang dikirimkan juga akan berkurang, kan? Makanya penderita anemia jadi gampang lelah dan capek. Tubuhnya kekurangan asupan yang akan diolah menjadi tenaga.
Pernah dengar 5L? 5L ini kependekan dari Lelah, Letih, Lesu, Lemah, Lalai. Ini adalah salah satu tanda-tanda anemia yang bisa kamu perhatikan. Kamu pernah ga merasa jalan dikit udah capek? Atau kerja dikit aja udah bikin kamu merasa lelah. Padahal bukan kerja berat, tapi rasanya kamu langsung kehabisan tenaga. Jika pernah, bisa jadi kamu terkena anemia.
Berarti, kalau dikit-dikit cape pasti anemia ya? Ya ga gitu juga. Kondisi tubuh kita kan beda-beda. Untuk tau lebih pasti apakah kamu anemia atau engga, lebih baik melakukan pemeriksaan. Jadi hasilnya lebih pasti. Sekarang, MbaKrib akan berbagi info tentang anemia nih. Simak terus ulasannya ya.
Anemia yang Sering Dianggap Sepele
Dulu, ketika MbaKrib ngajar di salah satu SMK di Bukittinggi puskesmas yang berada di dekat sekolah sering ngadain penyuluhan tentang anemia. Setelah penyuluhan, biasanya para siswi dikasih oleh-oleh berupa tablet penambah darah. Tapi, ada siswi yang ga mau minum tablet tambah darahnya. Hmm.. Padahal tablet tambah darah itu kan untuk mencukupi zat besi dalam tubuh.
Kenapa ya puskesmas ngasih penyuluhannya ke siswa SMA Sederajat? Kamu tau ga Tems, bahwa remaja putri di Indonesia sangat rentan terkena anemia. Menurut data dari Riskesdas tahun 2018, terdapat 32% remaja putri Indonesia usia 15-24 tahun yang mengalami kasus anemia. Sederhananya, sebanyak 3 dari 10 remaja putri mengalami anemia.
Anemia ini ga bisa dianggap remeh loh Tems. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu dari tiga beban masalah gizi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Mungkin saat ini kamu hanya merasa pusing dan lelah tapi, anemia ketika remaja bisa berbuntut panjang lo. Mulai dari pertumbuhan yang tidak optimal hingga masalah kehamilan.
Nah, panjang banget ya dampak dari anemia. Ga cuma dirasakan saat ini aja, tapi anemia berdampak juga di masa depan. Saat perempuan yang menderita anemia hamil, ada kemungkinan mempengaruhi kesehatan janinnya. Ibu yang menderita anemia beresiko melahirkan bayi dengan BBLR (Berat Badan Bayi Rendah), stunting serta komplikasi saat melahirkan. Makanya, anemia jika tidak disikapi dengan serius bisa menyebabkan masalah gizi lintas generasi.
Kenapa remaja rentan anemia? Nah, ada beberapa hal yang menjadi penyebab anemia pada remaja tapi ada salah satu penyebab utamanya adalah kekurangan nutrisi
Makan Banyak tapi Kurang Gizi
"Hah? Kok gitu sih? Mana ada orang yang makan banyak tapi kurang gizi?" Mungkin itu isi pikiranmu saat baca judulnya. Dalam pikiran kita, kalau seseorang makan banyak, maka ga mungkin kekurangan gizi. Biasanya yang menderita kurang gizi adalah orang yang susah makan atau malas makan. Tapi, kamu tau ga sih kalau hal ini mungkin terjadi?
Nah, MbaKrib punya satu pertanyaan bagi anak sekolahan nih. Tadi siang di kantin sekolah, kamu makan apa? Nasi ayam, mie bakso atau mie rebus? Biasanya nih, anak sekolahan paling suka makan mie bakso atau mie rebus. Ga lupa ditemani segelas es teh, minuman kesukaan sejuta umat yang murah meriah dan bikin seger di siang hari yang panas. Menurut kamu, jajanan kamu tadi udah cukup ga gizinya?
Biar kamu ga bingung saat menentukan makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi harian, ingat saja konsep Isi Piringku. Isi Piringku adalah salah satu kampanye dari Kementerian Kesehatan untuk mencukupi kebutuhan gizi harian. Kalau dulu kita mengenal istilah 4 Sehat 5 Sempurna, sekarang kampanye pemenuhan gizi seimbang dikenal menggunakan istilah Isi Piringku.
Pada grafik diatas, kamu bisa lihat berapa banyak makanan yang harus kamu konsumsi dalam sekali makan. Sepertiga porsi untuk makanan pokok, sepertiga untuk sayuran dan sepertiga lagi untuk lauk pauk dan buah-buahan. Menu makanannya juga harus bervariasi ya. Jangan ayam atau daging sapi terus, tapi kombinasikan juga dengan ikan, telur, tempe dan sebagainya. Begitu juga dengan konsumsi buah dan sayur. Jangan cuma makan satu jenis buah dan sayur aja ya Tems, tapi makanlah berbagai jenis sayur dan buah. Makanan yang bervariasi akan mencukupi kebutuhan gizimu.
1. Rendahnya asupan makanan yang mengandung zat besi, terutama besi heme.
Biasanya pertimbangan utama kita saat makan adalah merasa kenyang. Makanya, ga jarang nasi memiliki porsi yang banyak dalam piring kita sedangkan lauknya sepotong. Makan sayur ga mau, makan buah pun jarang.Kebiasaan ini menyebabkan kita kekurangan nutris yang diperlukan, salah satunya zat besi.
Zat besi bisa diperoleh dari mengkonsumsi bahan pangan hewani dan nabati. Zat besi heme berasal dari hewani sedangkan zat besi non heme berasal dari tumbuhan. Zat besi heme ini lebih cepat diserap tubuh.
instagram.com/nutrisibangsa |
2. Konsumsi vitamin C yang rendah.
Tems, kamu tau ga kalau vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tubuh. Jadi, jika kamu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (terlebih lagi zat besi non heme), akan sangat baik disertai dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk dan jambu biji agar penyerapan zat besinya maksimal.
3. Mengkonsumsi makanan/minuman yang menghambat penyerapan zat besi.
Siapa yang hobi minum es teh saat makan? Teh merupakan salah satu minuman yang menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh karena teh mengandung tanin. Begitu juga dengan kopi. Jadi, ketika kamu mengkonsumsi makanan mengandung zat besi, ga boleh dibarengi dengan konsumsi kopi maupun teh. Selain itu, makanan/minuman yang mengandung Kalium dan Polifenol juga tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan zat besi. Contohnya adalah susu (karena mengandung kalsium) dan polifenol (karena mengandung polifenol).
4. Pola diet tidak seimbang.
Sebagai remaja, wajar jika kita ingin memiliki tubuh yang bagus. Namun sayangnya, masih banyak remaja yang berpendapat bahwa tubuh kurus adalah tubuh yang ideal dan cantik sehingga banyak yang melakukan diet ketat. Mereka mengurangi konsumsi karbohidrat secara drastis dan menggantinya hanya dengan sebutir apel atau sereal.
Tems, kamu harus ingat bahwa memiliki badan kurus tidak selamanya ideal. Badan yang terlalu kurus bisa menyebabkan kamu menderita Kurang Energi Kronis (KEK). Hal ini tentu saja akan menimbulkan masalah kesehatan serius pada tubuhmu. Kamu harus tau bahwa masa remaja adalah masa dimana hormon pertumbuhan kamu lagi banyak-banyaknya. Maka, maksimalkan masa pertumbuhanmu dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
Makan dengan gizi seimbang dengan ukuran Isi Pringku ga akan buat kamu gemuk dan kelebihan berat badan kok. Malah tubuhmu akan sangat bersyukur karena kamu mengkonsumsi nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh.
Penanganan Anemia pada Remaja Putri
Di awal tulisan ini, MbaKrib sudah menyinggung bahwa anemia defisiensi besi merupakan satu dari tiga permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat Indonesia. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melakukan banyak upaya agar jumlah penderita anemia defisiensi besi pada remaja semakin turun. Salah satunya adalah dengan mengadakan penyuluhan rutin ke sekolah-sekolah melalui puskesmas. Petugas puskesmas akan memberikan penyuluhan tentang anemia dan pentingnya konsumsi gizi seimbang pada remaja. Selain penyuluhan, petugas puskesmas juga akan memberikan tablet tambah darah kepada para siswi.
sumber: liputan6.com |
Selain itu, untuk mempercepat perbaikan gizi pemerintah juga melakukan fortifikasi pangan. Fortifikasi pangan adalah proses penambahan zat gizi mikro pada bahan makanan komersil yang banyak dikonsumsi masyarakat seperti tepung, garam dan minyak goreng. Fortifikasi yang dilakukan antara lain penambahan zat besi pada tepung terigu, vitamin A pada minyak sawit dan iodium pada garam.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan gizi bagi 250 juta penduduk Indonesia tentu bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan dukungan dan bantuan dari banyak pihak agar upaya ini mendapatkan hasil maksimal. Salah satu perusahaan yang berkomitmen dalam meningkatkan gizi masyarakat Indonesia adalah Danone Indonesia.
Tems, udah tau Danone Indonesia ga? Itu lo produsennya Aqua. Selain Aqua, Danone Indonesia juga memproduksi susu untuk ibu hamil (Lactamil) serta susu pertumbuhan (SGM, Bebelac dan Nutrilon). Udah pada familiar lah ya dengan produknya Danone. Sebagai salah satu perusahaan makanan, Danone Indonesia ingin menjadi yang terdepan dalam revolusi makanan yaitu gerakan yang bertujuan untuk memelihara penerapan kebiasaan makan dan minum yang lebih sehat dan berkelanjutan. Apa saja yang dilakukan Danone?
- Aksi Cegah Stunting. Bekerja sama dengan pemerintah, program Aksi Cegah Stunting ini fokus pada perbaikan rujukan bagi anak-anak gizi buruk serta melakukan intervensi gizi khusus bagi anak-anak yang berisiko terkena stunting.
- Mempromosikan konsumsi gizi seimbang dan gaya hidup sehat pada anak-anak usia 4-6 tahun. Gerakan ini telah dilakukan di 8 provinsi dan melibatkan guru, siswa dan orang tua.
- Gerakan Ayo Minum Air (AMIR) yang bertujuan untuk membiasakan minum air 8 gelas sehari bagi anak sekolah.
- Warung Anak Sehat. Merupakan pemberdayaan ibu-ibu kantin sekolah untuk menyediakan makanan dan minuman sehat bagi siswa. Hingga saat ini, Danone Indonesia telah memberdayakan 234 agen WAS serta lebih dari 300 guru terlatih.
- Melakukan edukasi tentang gizi dan kesehatan kepada masyarakat melalui GESID (Generasi Sehat Indonesia), Taman Pintar serta Duta 1000 Pelangi.
Pemerintah dan banyak pihak berusaha keras untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia. Nah, kita juga harus peduli dengan kebutuhan gizi kita sendiri. Pastikan kamu mengkonsumsi makanan bergizi dan makanan yang bervariasi.
Baru tau Kalo anemia juga bisa menyebabkan KEK, aku pun cuma minum tablet tambah darah saat hamil aja, padahal penting ya tiap bulan ibu-ibu rentan kekurangan zat besi akibat haid, hamil dan menyusui
BalasHapusIya mba. Aku juga baru tau kalo anemia bisa menyebabkan masalah gizi akut gitu. Aku kira awalnya anemia cuma masalah sepele, ternyata engga
HapusAku jadi inget temenku yang kena anemia gitu mba. Padahal aktivitasnya padat dan keliatan aktif ternyata punya anemia gitu.
BalasHapusMemang harus tes darah buat tau menderita anemia atau engga ya mba..
Hapussaya banget ini, suka minum teh setelah makan.. (kok ternyata teh dan kopi bisa menghambat penyerapan zat besi) :(
BalasHapusSaya juga baru tau mba. Padahal enak banget ya minum teh es setelah makan. Abis ini teh atau kopinya diganti air putih aja
HapusTerimakasih sharingnya mba.. Dari peenlitian mahasiswa saya di SMP dan di SMA, anemia pada remaja merupakan penyebab kurangnya konsentrasi belajar.
BalasHapusBisa ngaruh ke kosentrasi juga ya mba. Apalagi pelajar, yang gizi makanan suka ga diperhatikan.
Hapusselama ini sepele dgn anemia, paling bawa rehat aja padahal dah dikode tubuh. jazakillah khairan infonya Mbak
BalasHapusAku juga gitu mba. Kirain anemia ini sepele ternyata dampaknya bisa seserius itu
HapusAku suka pusing tiba2 kalo dari bangun tidur langsung berdiri gitu apa termasuk anemia juga ya ?
BalasHapusSetau aku kalau pusing kayak gitu akibat darah rendah mba
HapusAku dlu smpet anemia mba, cma ga lanjut lgi minum penambah darah smpe skrg 😆
BalasHapusUdah bebas anemia ya mba
HapusKl anak balita dikasih penambah darah, krn anemia atau pencegahan ya mba?
BalasHapusHmm.. aku kurang tau juga mba. Mungkin lebih baik tanya langsung dengan dokter mba
Hapuspas kuliah dulu aku makannya begituuu, makan banyak tapi kurang gizi. kaya asal makan aja gituuu :(
BalasHapusSama mbaa. Aku pas kuliah juga gitu, yang penting kenyang. Ternyata malah kurang nutrisi
HapusHebat.....
BalasHapus