Personal branding. Kali ini coach Marita ingin kami menulis tentang personal branding. Dan ini sempat membuat saya panik dan agak tidak nyaman. Loh kok bisa?? Iya, pikiran saya yang membuatnya jadi agak ribet.
Tugasnya sederhana. Coach ingin kami menulis tentang personal branding sebagai blogger. Kami ingin dikenal sebagai blogger seperti apa? Awalnya mikir, saya ingin jadi blogger yang seperti apa ya? Mbakrib ini mau dibawa kemana?
Buntu, saya blogwalking ke blog teman-teman yang telah selesai mengerjakan tugas. Wow.. Banyak juga ya yang harus dikerjakan terkait personal branding.
Mengenal Personal Branding
Sebelum mengerjakan tugasnya, harus tau dulu sebenarnya personal branding itu apa. Sederhananya, personal branding itu adalah pandangan orang lain terhadap kita. Kita ingin orang mengenal kita sosok yang seperti apa.
Misalkan kalau kita mendengar nama Najwa Shihab pasti kita langsung ingat Mba Nana sebagai sosok cerdas yang berani. Atau jika ditanya siapa penulis lagu-lagu cinta Indonesia kita pasti ingat sosok Yovie Widiyanto. Kalau ditanya siapa komika terkenal pasti banyak yang menjawab Raditya Dika.
Nah, itulah contoh dari personal branding. Cara orang lain mengenal dan mengingat kita. Personal branding ini bisa terbentuk secara alami sebagai bagian karakter, tapi bisa juga diciptakan.
Menciptakan personal branding yang kuat tentu membutuhkan konsistensi dan kerja keras, serta keberanian kita untuk "mempromosikan" diri pada orang lain. Jika ingin menjadi penyanyi, tentu kita harus tampil di panggung sebagai penyanyi. Ga mungkin kan kamu mau dikenal sebagai penyanyi tapi manggungnya cuma di kamar mandi.
Febrina sebagai Blogger?
Sebagai pemilik blog yang baru setahun serius mengurus blog, sebutan blogger rasanya masih terlalu berat untuk disandingkan dengan namaku. Aduuh, rasanya ga pantes. Dan perasaan ini yang menjadi penyebab kegalauan menyelesaikan tugas personal branding.
Tidak bisakah saya terus menulis di blog tanpa harus berurusan dengan personal branding dan segala macam perintilannya? Tidak bisakah tetap menulis saja tanpa harus bergantung dengan pageview??
Tapi, saya lantas berpikir jika tidak ada yang membaca, lantas untuk apa saya menulis? Bukankah saya harus memberikan kesempatan pada setiap huruf yang disusun ini agar bisa dibaca orang lain? Dan saya akan merasa sangat bersyukur jika tulisan-tulisan itu bisa bermanfaat bagi orang lain.
Baiklah. Tantangan diterima. Saya tidak ingin terus menerus berada di zona nyaman. Tantangan baik tidak boleh dilewatkan. Karena pikiran itulah saya mulai menyusun langkah-langkah untuk memulai personal branding sebagai seorang blogger.
1. Kartu Nama
Tems, gimana pendapatnya tentang desain kartu nama di atas?? Keren ga? Salah satu langkah personal branding adalah membuat kartu nama. Kartu ini adalah hal yang paling mudah dan cepat untuk menyampaikan siapa kita.
Di kartu tersebut, saya menampilkan 2 profesi yaitu guru dan blogger. Untuk alamta blog, saya gunakan ikon search box dan menuliskan alamat blog mbakrib agar orang yang melihat kartu tersebut juga membaca alamat blog yang tertera.
Kartu nama tentu tidak akan lengkap tanpa informasi kontak. Saya memilih menampilkan alamat email serta alamat akun instagram dan facebook.
Kok hanya 2 akun? Karena hanya 2 media sosial itu yang saya gunakan. Ga kuat mengelola banyak akun, jadi keteteran semua. Akun yang ada pun belum dikelola maksimal. Banyak yang harus dibenahi agar 2 akun tersebut bisa membentuk personal branding saya.
2. Konsisten Menulis
Langkah pertama dan paling penting saat melakukan personal branding sebagai blogger adalah konsisten menulis. Rutin membuat tulisan di blog. Kan bakalan aneh jika saya ngaku-ngaku blogger, tapi tulisan terakhirnya bulan Januari kemaren.
Dalam menulis, saya ingin memberikan informasi yang benar dan bisa dipercaya oleh pembaca. Jika ditanya saya ingin dikenal sebagai blogger yang seperti apa, maka jawabannya adalah saya ingin menjadi blogger yang bisa dipercaya. Blogger yang memberikan informasi-informasi yang benar pada pembaca.
Saat ini, saya masih meraba-raba dan banyak belajar tentang berbagai macam jenis artikel dan niche blog. Karena itulah, niche lifestyle menjadi niche untuk blog MbaKrib ini. Kalo kata orang niche lifestyle ini adalah niche gado-gado. Segala macam jenis tulisan dan berbagai bidang bahasan bisa ditampilkan di blog.
3. Optimalkan Sosial Media
Bagaimana cara agar orang lain bisa membaca tulisan kita?? Ya kita harus bagikan tautan artikel kepada orang lain. Dan sosial media menjadi salah satu media paling ampuh untuk mengundang banyak pembaca di blog.
Menurut Mba Marita Ningtyas, coach Blogspedia kita harus menggunakan nama yang sama untuk semua sosial media yang kita miliki. Jadi, secara perlahan orang lain tau dan mengenal karya kita.
Ini yang bikin aku rada galau. Semua akun sosial mediaku beda-beda. Walaupun namanya sama, yaitu Febrina Aulia namun penulisan akunnya beda. Misalkan akun ig usernya @febrinaulia_ sementara akun facebook adalah Febrina Aulia. Jadi susah dikenal, kan.
Optimasi sosial media jadi salah satu pe-er terbesar saya dalam membangun personal branding. Harus mulai serius nih mengelola sosial media. Mana akun fb udah lama banget ga ada postingan. Instagram pun jaraaang banget di update. Duh.
Berbagi tulisan juga bukan hal yang mudah bagi saya. Penyebabnya, saya ga pede dengan tulisan sendiri. Tulisannya belum bagus. Ya iyalaah, namanya juga baru belajar. Ga mungkin kan tulisannya sekeren Dee Lestari.
Sejak ikut kelas Blogspedia, pelan-pelan mulai memberanikan diri berbagi tulisan di facebook. Walaupun share tulisannya sambil deg-degan sih. Saya mencoba berpikir "ini kan akun saya, jadi saya bebas berbagi apa saja selama bukan hal buruk."
Pekara tulisan bagus atau engga, saya berusaha untuk tidak terlalu ambil pusing. Yang penting, saat menulis saya sudah berusaha yang terbaik. Mulai dari riset tulisan hingga pemilihan kalimat.
Keberanian ini juga di-boost ketika tulisan saya menjadi salah satu tulisan favorit saat mengikuti lomba menulis blog. Itu adalah pertama kalinya saya mengikuti lomba blog. Ga ada ekapektasi karena saya juga tau tulisan saya masih biasa aja. Alhamdulillah jadi salah satu tulisan favorit. Berarti tulisan saya ga jelek dong ya.. Jadi, marii semangat.
Belajar tentang materi personal branding membuat saya sadar masih banyak kekurangan pada blog ini. Banyak hal yang harus diperbaiki agar blog ini semakin baik.
Pelan-pelan saya akan terus belajar dan memperbaiki blog ini. Serta memperkuat personal branding seorang Febrina Aulia sebagai blogger. Menurut teman-teman apa hal yang bisa saya improve demi personal branding ini?? Ditunggu komentarnya ya :)
Konsisten nulis itu yang aku masih belom bisa, hehe
BalasHapusSamaa mba. Kalo ga ada tugas, ga nulis :D
Hapusternyata kita sama.... as a teacher and then learn to be a blogger.
BalasHapussemoga kita sama-sama belajar untuk konsisten dan memberikan kemanfaatan dengan dua profesi tersebut
Aamiin pak Yonal.. Semoga kita selalu konsisten ya pak..
HapusBaru setahun juga, ya? Tapi tulisannya udah blogger banget.
BalasHapusEh, masa mba?? Saya jadi tersipu malu nih..
HapusKartu namanya keren, jadi pen buat juga hehe
BalasHapusBuatnya pake canva mba.. Tinggal pilih aja gambar yang disukai
Hapus